Home » » Muhajir Dorong Pendirian Koperasi Himpaudi Tasikmalaya

Muhajir Dorong Pendirian Koperasi Himpaudi Tasikmalaya

Written By Unknown on Senin, 01 April 2013 | 1.4.13


Muhajir saat pelatihan Himpaudi Tasikmalaya


JAKARTA (Berita Dewan) Anggota Komisi VI DPR RI A Muhajir menghimpun ratusan guru pendidikan anak usia dini (PAUD) se-Tasikmalaya sekaligus mendorong pendirian Koperasi HIMPAUDI Tasikmalaya sebagai wahana peningkatan kualitas dan pemberdayaan mereka.
“Minggu kemarin saya berupaya mengumpulkan sekitar 800 orang guru PAUD se-Tasik untuk mendirikan koperasi Himpaudi Tasikmalaya ini,” ujar Muhajir yang juga anggota Fraksi PAN itu.
Menurut dia, Paud ini penting maknanya bagi pengenalan dunia pendidikan di kalangan anak usia dini sekaligus pula menjadi ujung tombak pendidikan dini. Namun pada saat yang sama melakukan berbagai pemberdayaan terhadap para pendidik PAUD yang terhimpun dalam Himpaudi itu harus pula diperhatikan secara serius.
Salah satu upaya meningkatkan kualitas sekaligus menyejahterakan para guru PAUD itu, menurut Muhajir, bisa dilakukan dengan membangkitkan minat mereka untuk mendirikan koperasi.
“Sebenarnya guru PAUD itu memiliki insting yang tinggi karena tidak sembarang orang bisa mengajar di PAUD ini. Untuk menjadi guru PAUD itu butuh orang yang profesional dan penuh kesabaran, sehingga mereka bisa menciptakan lingkungan yang positif untuk anak-anak PAUD,” ujarnya.
Karenanya ketika guru-guru PAUD itu semakin diberdayakan lagi semisal dengan mendirikan koperasi yang terkait dengan “core competence” PAUD, menurut Muhajir, maka keberadaan PAUD tersebut semakin signifikan maknanya dalam mendidik anak-anak usia dini tersebut.
Lebih lanjut Muhajir mencontohkan adanya rencana untuk mendirikan koperasi klaster mainan anak bagi kebutuhan sekolah PAUD yang bisa diproduksi koperasi. “Jadi sesungguhnya ada korelasi positif antara koperasi yang anggotanya para guru PAUD ini dengan pengembangan PAUD itu sendiri. Ini yang harus dibina dengan serius,” ujarnya.
Dengan demikian, kedepannya PAUD tidak lagi hanya mengharapkan bantuan dari pemerintah, tapi para pengurus PAUD juga telah mampu memenuhi pembiayaannya melalui swadaya  masyarakat. Bagaimana pun anggaran yang disediakan pemerintah sangat terbatas dan tidak mungkin terus menyuntikkan dana untuk PAUD.
Selanjutnya apabila koperasi yang dibangun Himpaudi itu terus berkembang, maka bukan mustahil pula apabila nantinya mereka mendapatkan lagi berbagai kemudahan dari pemerintah, dari bank atau dari lembaga lainnya. “Kemajuan usaha bersama atau koperasi itu bisa menjadi bekal yang sangat dibutuhkan untuk memotong rantai kemiskinan,” ujarnya.
Dengan makin mengecilnya kemiskinan, maka masa depan anak-anak yang sudah mulai menyenangi sekolah karena mengikuti kegiatan dalam PAUD, bisa makin terjamin.  PAUD dengan gurunya yang profesional juga mempunyai program kegiatan yang terarah.
Muhajir mengakui bahwa untuk melakukan terobosan semacam itu diperlukan kerjasama yang intensif diantara Dinas Pendidikan tingkat Kabupaten/Kota dan Dinas Koperasi dan UKM setempat. (And)


Sumber : http://www.beritadewan.com

Share this article :

Posting Komentar