Muhajir saat pelatihan Himpaudi Tasikmalaya JAKARTA (Berita Dewan) Anggota Komisi VI DP ...

Read more »

Beberapa tips di bawah ini SANGAT MENENTUKAN dan EFEKTIF diterapkan supaya anak SUKA BELAJAR: 1. SUASANA YANG MENYENANGKAN adalah SYARAT MUTLAK yang diperlukan supaya anak suka belajar. Menur ...

Read more »

Orang tua mana yang tidak ingin anaknya cerdas. Namun, yang masih menjadi pertanyaan, apa saja yang dibutuhkan si kecil agar pertumbuhan otaknya menjadi optimal ? Otak merupakan benda yang pa ...

Read more »

Bentuk penerapan disiplin yang terlalu keras pada anak — yang biasanya dilakukan orang tua yang masih muda usia — sebaiknya jangan dilakukan. Sebab bisa mempengaruhi mentalnya di masa mendatang. ...

Read more »

  Data TFM 2010 Program PPAUD. NO PROVINSI KABUPATEN REGIONAL BATCH NAMA 1 Nangroe Aceh Darussalam Aceh Tengah 1 1 Hj.Zuraidah, SKM 2 Nangroe Aceh Darussalam Aceh Tengah ...

Read more »

Pendidikan Anak Usia Dini ( PAUD ) adalah salah satu upaya pembinaan yangditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun, yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan un ...

Read more »

PAUD Indonesia pada tahun 1990, telah menandatangani sebuah Deklarasi Dunia tentang Pendidikan Untuk Semua (Education for All Declaration) pada konferensi UNESCO, di Thailand. Deklarasi i ...

Read more »

Pendidikan bagi anak usia dini sangat penting , karena saat itu dimulainya pembentukan mental dan karakter semasa kecil atau pada usia 0-5 tahun sebelum masuk sekolah pada tingkat pertama di s ...

Read more »
Diberdayakan oleh Blogger.
Latest Post
Tampilkan postingan dengan label biologi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label biologi. Tampilkan semua postingan

Merkuri Picu Homoseksualitas Pada Burung

Written By Unknown on Minggu, 19 Juni 2011 | 19.6.11

Pemberian merkuri dalam dosis rendah pada burung ibis putih ternyata bisa mengubah orientasi seksual burung. Merkuri menyebabkan banyak burung jantan berubah menjadi gay sehingga tak ada yang membuahi burung betina dan populasi anakan pun berkurang. Kesimpulan tersebut didapatkan dalam penelitian Peter Frederick dari Universitas Florida di Gainesville dan Nilmini Jayasena dari Universitas Peradeniya di Sri Lanka. Hasil penelitiannya sendiri dipublikasikan dalam Proceedings of the Royal Society B yang terbit baru-baru ini.

Untuk mendapat kesimpulan tersebut, mereka mengambil sampel 160 burung ibis putih, mencekokinya dengan metil merkuri, dan mengobservasi setelahnya. Keduanya membagi burung menjadi 4 grup dengan dosis cekokan berbeda, yaitu 0,3 ppm, 0,1 ppm, 0,05 ppm, dan terakhir tak diberi metil merkuri.

Ketiga kelompok burung yang diberi merkuri terbukti secara signifikan berubah menjadi homoseks. Pada dosis 0,3 ppm, 81 persen burung jantan berubah menjadi penyuka sesama jenis. Mereka saling kawin satu sama lain, membangun sarang bersama, dan berduaan hingga beberapa minggu lamanya.

Sementara itu, populasi yang diberi merkuri tetapi tetap heteroseksual menunjukkan kualitas yang rendah dalam memelihara anakan. Frederick mengatakan, jika hal itu terjadi secara berkelanjutan, produksi anakan akan berkurang hingga 50 persen.

Penelitian ini adalah temuan pertama yang mendeskripsikan pengaruh zat kimia pada orientasi seksual hewan. Banyak bahan kimia dilaporkan mampu mengubah hewan jantan tertentu menjadi lebih feminin dan berkurang kesuburannya, tetapi tidak sampai mengubah orientasi seksualnya.

Merkuri sendiri adalah senyawa yang sangat beracun, terutama jika terdapat dalam wujud metil merkuri. Namun, menurut Frederick, sejauh ini tidak ada bukti yang mengungkapkan pengaruh merkuri pada orientasi seksual manusia, kecuali jika dilakukan studi jangka panjang untuk mengetahuinya.

Sumber : http://sains.kompas.com/read/2010/12/01/12132032/Merkuri.Picu.Homoseksualitas.pada.Burung

Artikel Umum