Bentuk
 penerapan disiplin yang terlalu keras pada anak — yang biasanya 
dilakukan orang tua yang masih muda usia — sebaiknya jangan dilakukan. 
Sebab bisa mempengaruhi mentalnya di masa mendatang.
Begitulah kesimpulan hasil sebuah survei tentang orang tua dan 
perilaku agresif terhadap anak yang dilakukan oleh Murray Straus, 
seorang sosiolog dari University of New Hampshire terhadap 991 orang 
tua.
Menurut survei tersebut, membentak dan mengancam adalah bentuk paling umum dari agresi yang dilakukan orang tua. Dibandingkan tindakan yang lebih ekstrim lagi, seperti mengancam, memaki, dan memanggil dengan kasar dengan panggilan bodoh, malas dan sebagainya, maka membentak memang paling banyak dilakukan.
Menurut survei tersebut, membentak dan mengancam adalah bentuk paling umum dari agresi yang dilakukan orang tua. Dibandingkan tindakan yang lebih ekstrim lagi, seperti mengancam, memaki, dan memanggil dengan kasar dengan panggilan bodoh, malas dan sebagainya, maka membentak memang paling banyak dilakukan.

Bukan hanya kepada anak, bayi pun kena bentak. Tetapi biasanya 
semakin muda usia orang tua, semakin sering pula mereka melakukan 
‘tindakan disiplin’ tersebut.
Dari survei itu, 90% mengaku melakukan bentuk-bentuk agresi 
psikologis saat dua tahun pertama usia anak. Dan 75% di antaranya 
mengaku melakukan bentakan atau berteriak pada anak. Seperempat orang 
tua menyumpahi atau memaki anaknya, dan sekitar 6% bahkan mengancam 
untuk mengusir sang anak.
Menurut Straus, tindakan ini membawa efek psikologis jangka panjang 
bagi sang anak, walaupun secara hukum belum bisa disebut kekerasan 
terhadap anak. Tetapi memang dampaknya tidak langsung kelihatan dan 
biasanya baru ketahuan setelah mereka semakin dewasa.
Straus menambahkan bahwa agresi psikologis itu bisa membuat anak 
menjadi sulit beradaptasi atau bahkan berperilaku buruk, karena berbagai
 faktor. Misalnya, menjadi kurang percaya diri, atau sebaliknya, menjadi
 pemberontak.
Tetapi yang paling dikhawatirkan adalah kalau mereka melakukan hal 
yang sama terhadap anak mereka kelak. Padahal kalau secara psikologis, 
kelakukan anak yang salah seharusnya diperbaiki, bukan dibentak-bentak 
dan dimarahi.
Kalau mengajari anak, sebaiknya emosi orang tua dijagalah !
sumber : satumed.com






Posting Komentar